Sunday, July 27, 2014

Air Asia Mengubah Hidupku



Naik pesawat merupakan satu hal yang paling menakutkan menurut saya dalam 19 tahun ini. Usia saya sudah 19 tahun tapi saya sama sekali belum pernah menginjakan kaki dalam kabin pesawat atau berada dalam ketinggian ribuan kaki sambil melihat awan indah diatas langit. 

Contoh foto awan indah diatas langit

Alasan saya belum pernah naik pesawat yaitu karena menurut saya naik pesawat biayanya mahal dan alasan yang kedua yaitu saya takut jatuh. Di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sering muncul berita tentang jatuhnya pesawat atau hilangnya pesawat yang mengakibatkan puing-puing pesawat yang jatuh tidak ditemukan dan semua penumpangnya tidak selamat. Hal itu membuat keyakinan saya untuk tidak naik pesawat semakin besar sehingga saya tidak pernah mau untuk pergi ke suatu daerah yang diharuskan menggunakan pesawat. Padahal jika sesuatu yang berhubungan dengan kematian, maka itu memang sudah takdir Tuhan bukan karena dia naik pesawat.

Saat itu saya mempunyai teman yang hobinya jalan-jalan, dia selalu menyempatkan waktu liburannya untuk traveling dengan menggunakan transportasi umum seperti bis, kereta api, ataupun pesawat. Teman saya selalu melakukan traveling sejak SMA hingga sekarang karena menurutnya traveling itu merupakan satu kegiatan yang bisa menghilangkan penat perkuliahan ataupun kesibukan lainnya yang biasanya dia lakukan. Saat itu teman saya mengajak saya untuk berburu tiket promo maskapai penerbangan Air Asia di akhir tahun 2012 untuk traveling bersama, saya menolaknya karena menurut saya promopun pasti kalo naik pesawat itu tetap mahal harganya. Tapi saat itu saya diberi link price list harga promo Air Asia yang katanya ada kursi gratis untuk beberapa destinasi dan ketika saya melihatnya ternyata benar. Penerbangan BDO-SUB harganya hanya Rp 5.000, tapi keberangkatannya memang 6 bulan lagi. Saya tidak percaya dengan harga tersebut saya bisa terbang dari Bandung ke Surabaya dan ternyata setelah saya menanyakan hal itu kepada teman saya harga tersebut belum termasuk fuel charge, asuransi, bagasi dll sehingga pada akhirnya jika beli tiket BDO-SUB PP kurang lebih harganya jadi Rp 150.000. Menurut saya itu termasuk harga yang sangat murah karena saya pikir jika ingin naik pesawat membutuhkan uang jutaan rupiah tapi ternyata dugaan saya dipatahkan oleh harga tersebut. Tapi yang jadi pertanyaan apakah dengan harga tiket semurah ini saya bisa duduk nyaman? Ternyata jawaban itu kembali dipatahkan ketika pengalaman pertama saya naik pesawat BDO-SUB QZ 7632 pada umur 20 tahun. Ini adalah penerbangan pertama saya sejak saya dilahirkan 20 tahun yang lalu, saat itu saya duduk di seat 19A yang nyaman, leg room nya cukup luas, pramugarinya ramah, makanan yang saya pesan juga enak, dan tentunya boardingnya on time. Sejak saat itu saya ketagihan naik pesawat dan tentunya ketagihan untuk berburu tiket promo yang selalu diadakan oleh Air Asia.
First flight in My Life with Air Asia QZ7532 BDO-SUB

Leg Room
Nasi Lemak Air Asia
Jembatan Suramadu

Selain mendapatkan tiket promo BDO-SUB saya dan teman juga mendapatkan tiket promo BDO-SIN PP Rp 400.000. Saya dan teman saya memilih Singapore sebagai destinasi luar negeri pertama kami karena negara singa ini yang paling dekat dengan Indonesia dan juga banyak destinasi yang bisa kami kunjungi. Setelah penerbangan BDO-SIN yang juga pelayanannya memuaskan, beberapa bulan setelah kepulangan saya dari Singapore saya mendapatkan kabar bahwa ada promo Air asia yang kembali membagikan free seat. Namanya sih memang free seat, tapi karena saya sudah tau arti dari free seat itu seperti apa jadi saya tidak terlalu kaget. Saya sempat mengajak beberapa teman kampus untuk ikut ke destinasi selanjutnya, namun mereka tidak percaya dengan promo Air Asia tersebut karena mereka bilang itu bohong dan mereka cerita bahwa diantara mereka pernah ada yang berburu tiket promo juga tapi tidak berhasil mendapatkan harga murah yang tertera dalam price list
Welcome to Changi International Airport
Me with Merlion
Enjoy in Garden bay the bay

Hingga pada akhirnya saya mengajak keluarga saya untuk traveling ke Bali dengan kembali mendapatkan tiket promo PP Rp 400.000. Kali ini saya berburu tiket promo sendiri tidak dibantu teman saya lagi karena saya sudah banyak belajar dari teman saya bagaimana tips dan trik dalam mendapatkan tiket promo. Alhamdulillah keluarga sayapun tidak menyangka bahwa bisa berlibur ke Bali, karena dulu sepertinya ke Bali itu hanya sebuah mimpi yang sulit untuk direalisasikan. Namun berkat Air Asia lah saya, kakak, mama dan bapak bisa berlibur ke Bali dan berkeliling Bali dalam waktu 4 hari 3 malam. Air Asia kembali mengubah hidup saya dan keluarga untuk mewujudkan impian kami pergi ke Bali. 

Kabin Air Asia
Penari Bali di GWK
Sunset Pantai Kuta Bali
Pura Taman Ayun
My Family in Garuda Wisnu Kencana
Sejak saat itu teman-teman kampus selalu menanyakan bagaimana cara mendapatkan tiket promo Air asia. Akupun berbagi cerita seputar tips dan trik yang saya lakukan ketika akan berburu promo. Ada beberapa teman yang berhasil mengikutinya, tapi ada juga yang tidak berhasil. Setelah ke Surabaya, Singapore dan Bali kembali saya berburu tiket promo yaitu ke Kuala Lumpur. Kali ini saya mendapatkan promo BDO-KUL Rp 300.000 berlima bareng temen-temen, tapi sayang sekali ketika jadwal keberangkatan tiba hanya saya yang pergi dan inilah pertama kalinya saya solo traveling ke luar negeri.
Pada awalnya saya tidak yakin bisa pergi sendirian ke negeri jiran tersebut, tapi karena persiapan yang cukup matang yaitu dengan bertanya pada orang yang pernah ke Malaysia, lalu membaca buku tentang Malaysia dan mempelajari jalur transportasi disana pada akhirnya saya bisa mengunjungi KLCC, Menara petronas, Batu caves, Bukit bintang, Genting, Putrajaya, Central Market, Chinatown/ Petaling street, IKEA Damansara, Dataran Merdeka dan KL Tower. Ini adalah pengalaman pertama luntang lantung di negeri orang, berkat Air Asia semua ini bisa terjadi dan sayapun mendapatkan banyak sekali ilmu dari solo travelling yang saya lakukan ini. Terima kasih Air Asia, lagi-lagi saya mendapatkan kesempatan emas untuk traveling ke negeri jiran dengan tiket murah dan membuat teman-teman saya iri dengan harga murahnya.
Bandara KLCC
Kawasan Putrajaya Malaysia
Batu Caves
Dataran Merdeka Malaysia

I Love KL
Setelah negeri Jiran insyaAllah saya akan kembali traveling ke Negeri singa menjadi tour guide teman-teman saya dan sudah mendapatkan tiket promo untuk 10 orang sekaligus, selain itu juga saya akan mencoba hiking ke gunung Kinabalu di tahun 2015 dimana rute Air Asia ada yang melayani destinasi kesana walaupun jadwalnya hanya 2 hari sekali. Semoga kedua rencana tersebut bisa berjalan dengan lancar dan Air Asia pun semakin sering memberikan promo sehingga penghargaan sebagai maskapai penerbangan tarif rendah terbaik di Dunia dari Skytrax bisa dipertahankan. Air asia mengubah hidup saya menjadi orang yang bisa berkunjung ke tempat yang sebelumnya hanya ada dalam mimpi, Air Asia juga membuat wawasan saya bertambah setelah saya melakukan traveling tersebut. Thanks Air Asia. Selamat ulang tahun yang ke 10 ya :)

Bandung, 29 Juli 2014
Yulia Latifah S.



Notes:


Tulisan ini dibuat khusus untuk mengikuti kompetisi blog 10 tahun AirAsia Indonesia 
http://bit.ly/airasiablogcompetition2014


Wednesday, February 19, 2014

Trip to Malaysia (First Solo Traveling) Part 2

2 Februari 2014

Jadwal sholat subuh disana itu jam 06.30, jadi hari itu aku bangun jam 6 pagi tapi pas liat keluar jendela masih gelap banget jalanan depan hostel. Aku lalu sholat subuh jam 06.30 setelah itu masih leyeh-leyeh dikasur lalu siap-siap buat mandi. Setelah siap-siap lalu aku pergi sarapan ke lantai bawah sama Mba Raras. Sarapan gratis di hostel disediakan sereal, roti, pisang, minumannya bisa ambil susu, kopi, teh atau air putih. Pagi itu aku ambil dua buah lembar roti + sereal + pisang lalu sarapan bareng pengunjung lain di meja makan.

simple breakfast in hostel
Mba Raras selalu membuka pembicaraan sama bule-bule disana, aku sih masih malu-malu takut buat ngobrol, b.inggrisnya masih belepotan dan takut stak ga bisa jawab gitu huhu. Tapi kata Mba Raras kita harus coba buat ngobrol sama bule-bule itu, kalo ga dicoba kapan mau bisa. Mba Raras pun ngasih beberapa wejangan sebelum pulang, lalu setelah itu aku pamit duluan buat pergi ke KL Sentral karena harus segera pesan bus menuju Genting. Aku pamitan sama Mba Raras, dan isi ulang tumbler aku buat bekal minum selama di perjalanan.

Tepat jam 07.30 waktu setempat aku langsung jalan kaki menuju Station LRT Mesjid Jamek, kurang lebih butuh waktu 5 menit untuk sampai di Station tsb. Lalu beli tiket menuju KL Sentral dan segera naik LRT, oia jam tersebut lagi waktu sibuk-sibuknya orang pergi kerja, jadi keadaan dalam LRT kurang lebih persis kaya naik Busway atau Damri. Tapi bedanya, disini budaya antrinya sangat dijunjung tinggi. Kurang dari 5 menit lalu sampailah aku di KL Sentral, segera menuju ke pintu luar dan langsung pesen tiket Golden Package Genting Highland. Paketnya itu harganya RM 50 termasuk Bus (PP KL Sentral-Genting-KL Sentral) + Skyway (PP) + Tiket masuk indoor Theme Park/ Lunch di Hotel + Snow world).


Terminal Bis KL Sentral

   
Tiket PP bus + tiket masuk ke Genting
Tepat pukul 08.00 aku naik Bus Go Genting, kebetulan aku sebangku dengan ibu-ibu dan pas kenalan beliau dari Indonesia juga. Seperti biasa waktu kenalan aku membuka percakapan dengan B.Inggris, eh  taunya ibunya dari Indonesia juga dan tepatnya dari Bogor. Ibu itu pergi bareng keluarganya yang berjumlah 5 orang, selama perjalanan kamipun ngobrol-ngobrol. Perjalanan menuju Genting kurang lebih satu jam, lalu kami mulai melewati jalan yang berkelok-kelok, menanjak dan cuaca mulai dipenuhi kabut. Daerah Genting ini memang dataran tingginya Kuala Lumpur, jadi cuacanya lebih dingin.

Kamipun setelah turun dari Bus langsung menuju ke tempat Skyway/ Cable car/ kereta gantung. Akupun satu kereta gantung sama keluarga ibu tadi yang dari Indonesia, wuaaaa rasanya deg-degan mau naik kereta gantung tersebut soalnya kita bakal menggantung di kereta gantung selama 15 menit, selama perjalanan kita disuguhi oleh pemandangan yang Masya Allah luar biasa. Dibawah itu hamparan hutan yang sangat lebat pohonnya, dihiasi langit yang biru dan cuaca yang dingin romantis.

View from Skyway
Beberapa menit kemudian terlihat First World Hotel yang dikenal sebagai hotel dengan kamar terbanyak di Genting, lokasi Indoor Theme Park juga ada satu lokasi dengan First World Hotel. Oia Genting juga terkenal dengan lokasi asik untuk main casino, tapi aku kesini bukan mau main casino ko hahahaha.

   
First World Hotel
Akupun berpisah dengan keluarga Indonesia asal Bogor tadi, aku menuju Indoor Theme park dan mereka menuju ke Chin Swee Temple. Lalu aku menukarkan tiket bermain di Genting, dan jalan-jalan liat permainan yang ada disana. Permainannya rata-rata untuk anak kecil, ternyata untuk dewasa 3 tahun sebelumnya ada Outdoor Theme Park tapi sekarang ini ditutup karena sedang direnovasi. Sedikit kecewa karena kurang puas dengan harga yang aku beli :((, tapi tak apalah udah sampai disini jadi harus dinikmatin. Mulai dengan naik permainan mirip kereta-keretaan tapi menggantung diatas, sekalian liat sekeliling Mall. Oia jadi Indoor Theme Park ini bersatu dengan Mall jadi banyak banget toko-toko juga didalamnya.
Indoor Theme Park Genting

Casino Genting
Setelah itu aku siap buat naik Jet Coaster, okey ini semangat banget buat naik permainan ini soalnya aku yakin pasti bakal memacu adrenalin. Antrianpun tidak cukup panjang lalu segera aku duduk dan memakai sabuk pengaman. Mesinpun dinyalakan, jet coasterpun jalan dan “AAAAAaaaaaaaaa……” sempet teriak sedikit karena kecepatan kereta semakin cepat, lalu aku siap-siap untuk tantangan berikutnya, dipikiran aku tuh ya ini Jet Coaster bakal seru banget, menantang, diputerin, dibalikin, ada naikan, ada turunan dan belokan yang tajam. Tapi ternyata…. Cuma lurus lurus aja, belok dikit, kecepatan meningkat tapi ga sesuai dengan ekspektasi udah itu berhenti. Cuma sekali puteran lagi. Huahaha rasanya ingin ketawa dalam hati dan bertanya-tanya “ini jet coasternya udahan? Seriusan udah? Cuma satu puteran? Masih mending jet coaster di BSM pas dulu sebelum ada Trans Studio Bandung da”

   
Jet Coaster yang "seru abis" dalam tanda kutip
Mengobati kekecewaan lalu aku jalan-jalan lagi cari permainan lain, mau masuk rumah hantu tapi harus bayar lagi, mau masuk permainan belive it or not harus bayar lagi, engga mau ah gamauuuu. Lalu keliling Mall dan setelah itu aku pergi ke Snow World, jadi masuk ke ruangan yang ada salju gitu. Sebelum masuk aku dipinjamkan jaket tebal, sepatu boot, sarung tangan, dan loker untuk penyimpanan barang. Sayang sekali untuk masuk kedalam dilarang membawa kamera, jadi ga foto-foto deh. Cukup foto sebelum masuk snow world aja

  
Snow World
Ketika masuk kedalam itu sepi banget asli, rasanya Cuma aku doang yang masuk sana. Waktu mau naik perosotan tapi ditutup sama rantai, mau foto-foto deket box telephone icon Negara Inggris tapi ga bawa hp sedih. Lalu aku naik ke lantai dua, disana ketemu pengunjung lain yang asik foto. IYA MEREKA FOTO-FOTO, terus aku sedih ga bawa kamera sama sekali sedangkan mereka asik foto-foto melanggar aturan. Okey gpp lah kalo gitu. Karena udah kedinginan lalu aku keluar ruangan dan melanjutkan naik permainan lain.

Oia pas keluar dari situ ada parade barongsai gitu, lalu aku sempet nonton bentar lalu habis itu aku mikir mau kemana lagi. Dipikir-pikir udah bosen karena ga ada permainan yang menarik, lalu aku memutuskan buat pulang aja ke KL Sentral. Mau pulang aja bingung cari pintu keluar buat menuju skyway, untung sendirian lah jadi muter-muter sampe 30 menit juga gpp sendirian ini ga ada yang protes.Setelah itu aku nanya ke petugas dan akhirnya menemukan pintu menuju skyway. Anyway aku naik skyway sendirian dong, sepi banget beda sama pas pergi kan rame-rame tuh bareng pengunjung lain. Di kereta sendirian, sepi, lalu mencoba membuat keasikan sendiri didalam dengan bikin video dan foto-foto sendiri.
selfie on skyway
Setelah itu aku menuju ke terminal bis Go Genting yang membawa ke KL Sentral. Lagi-lagi aku ketemu orang Indonesia, kali ini aku ketemu Fetty dan ibunya. Fetty ini mahasiswa angkatan 2010 di Unsoed. Dia cerita asalnya mau ke KL sendirian juga, tapi karena orang tuanya ngelarang jadi ibunya ikut juga deh buat nemenin. Setelah ngobrol panjang akhirnya kami memutuskan buat pergi ke Batu Caves bareng. Batu Caves emang jadi salah satu tempat yang wajib aku kunjungi, harusnya sih jadwal kesana itu di hari ketiga tapi berhubung ada temen jadi aku ubah aja itinerary aku. Kamipun naik bus menuju KL Sentral, lalu makan siang di Mcd, solat dan naik KTM (Komuter Line) menuju Batu Caves. Oia KTM ini merupakan kereta apinya KL, kereta aja keren loh bentuk dan fasilitasnya. Tapi lama banet nunggunya, ada kali sampe 30 menit nunggu kereta ga dateng-dateng.

LRT KL Sentral - Batu Caves

Tiket KTM KL Sentral-Batu Caves cukup RM 2 saja. Kamipun masuk kedalam dan menikmati pemandangan sekitar selama perjalanan. Perjalanan kurang lebih selama 15-20 menit, kenapa lama soalnya Batu Caves ini merupakan station paling ujung. Batu Caves ini Batu Caves (Tamil: பத்து மலை), adalah bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di distrik Gombak, 13 kilometer (8 mil) utara dari Kuala Lumpur, Malaysia. Merupakan tempat ibadah orang yang beragama hindu, disana banyak sekali penduduk keturunan india.


Batu Caves

Begitu keluar Kereta kita langsung bisa liat patung tinggi khas dari Batu Caves. Woaaaaa lalu excited dan segera jalan menuju pintu masuk, ga ada tiket masuk sama sekali jadi kamipun langsung masuk. Disana dipenuhi burung merpati dan ini jadi salah satu daya tarik pengunjung untuk membeli pakan burung lalu dijadikan objek foto nantinya.

Karena kali ini aku dapet temen perjalanan, jadi kalo mau foto ga susah :p. Aku dan Fettypun saling bergantian untuk mengambil foto, setelah itu kami segera menaiki 270 sekian anak tangga untuk menuju kedalam Gua, oia ibunya Fetty nunggu dibawah soalnya takut cape. Ca-pe-ba-nget-ga-bo-hong, tapi kalo kata aku dan Fetty sih kalo kita ga naik tangga menuju Goa kapan lagi coba?? Jadi kami semangat terus untuk sampai dipuncak. Oia disana banyak monyet yang berkeliaran bebas, jadi hati-hati ya kalo bawa makanan. Setelah bersusah payah menaiki tangga yang beratus ratus itu akhirnya kami berdua sampai, lalu didalam gua itu banyak stalaktit stalakmit gitu dan disana itu merupakan tempat ibadah orang-orang hindu.
Aku & Fetty

Siap menaiki ratusan anak tangga


Pemandangan dalam Gua yang biasa digunakan untuk beribadah

Istirahat sebentar diatas lalu kamipun kembali turun kebawah. Cuma sebentar sih diatasnya tapi seengganya jadi ga penasaran lagi sekarang. MISSION COMPLETE! Peccaaaah pokoknya udah nyampe atas tuh. Setelah itu aku dan Fetty segera turun dan menemui ibunya Fetty yang nunggu dibawah. Kemudian setelah dari Batu Caves kami kembali naik KTM untuk menuju ke Dataran Merdeka. Kamipun berhenti di Stasiun Kuala Lumpur, oia Stasiun ini menurut aku paling unik diantara stasiun lainnya soalnya tempatnya jadul gitu mirip peron Harry Potter kalo mau menuju ke Hogwarts. Hihihi. Oia harga KTM Batu Caves – Kuala Lumpur RM 2 saja.
   
Stesen Kuala Lumpur

Setelah sampai di Stasion kuala lumpur kami segera berjalan menuju Dataran Merdeka dengan melewati Gedung Kantor Pos Malaysia. Keren banget loh itu Gedung Kantor Pos Malaysia, bangunannya ada kubahnya mirip masjid terus unik gitu pokoknya. Akhirnya kita sampai di pintu keluar Gedung Kantor Pos ini lalu ga jauh dari situ kita udah sampai di sebelah Museum Tekstil dan daerah situlah Dataran Merdeka berada. Disana ada Kuala Lumpur City Gallery dan kamipun masuk kedalamnya. Pas banget nyampe sana ternyata tiba-tiba hujan turun, Alhamdulillah banget lah jadi masuk sana itu sekalian nunggu hujan berhenti.

Dataran Merdeka


Kuala Lumpur City Gallery itu isinya museum tentang Kuala Lumpur gitu, disana banyak miniatur bangunan-bangunan khas Malaysia kaya Mesjid Jamek, Museum tekstil, dsb. Disana juga dijual oleh-oleh tapi harganya mahil hehe. Setelah puas keliling Kuala Lumpur City Gallery lalu aku pamitan sama Fetty dan Ibu. Aku akan pulang ke hostel dengan berjalan kaki, dan Fetty bersama ibunya akan pulang ke hotel didaerah Pudu dengan jalan kaki juga. Huaaa aku harus berpisah lagi dengan teman perjalanan dihari kedua ini, pelukan sama Fetty dan ibu udah itu kita pamitan deh.

Pas lagi jalan sendirian aku liat ada perempuan berambut sebahu depan aku lalu perempuan itu mendekat dan menanyakan arah menuju Central Market. Aduh sebenernya aku juga ga tau Central Market itu kemana, Cuma kalo liat di peta sih deket dari Mesjid Jamek. Akhirnya aku jalan bareng sama Sunny, si bule wajah Kpop yang memang asli dari Korea. Sunny ini lagi transit di KL menunggu penerbangan ke Australia, jadi dia mau jalan-jalan ke Central Market buat beli oleh-oleh khas Malaysia. Karena aku menuju Mesjid Jamek, jadi Sunny bisa jalan bareng aku. Kami berduapun saling mengenalkan diri dan bercerita satu sama lain kenapa ada di KL ini. Ketika dia tau aku dari Indonesia, dia langsung cerita kalo beberapa tahun yang lalu dia juga pernah ke Indonesia buat ikutan acara volunteering.

Karena aku juga belum ke Central Market akhirnya aku memutuskan untuk menemani Sunny sampai kesana, dengan bermodalkan tanya sana-sini akhirnya kami berdua sampai di tempat tujuan. Yeaaay! Rasanya bangga sekali bisa nemu tempat yang kita cari di peta, kamipun keliling buat cari barang yang diperlukan. Karena kaki aku mulai sakit efek dari luka di jempol, jadi aku izin pulang ke hostel. Aku dan Sunnypun foto bersama sebelum berpamitan, kami juga bertukar akun facebook *ciee*. Kyakyaa dipeluk sama Sunny, dadah Sunny semoga perjalanan kamu ke Australia lancar yaaa.
Sunny Sunyeong Yoon (Korea) dan aku

Iya kaki aku udah mulai berat banget dan sedikit aga pincang, jadi ada luka di jempol kaki kiri lalu luka tersebut bakal kerasa kalo udah jalan jauh. Dua hari ini aku nonstop jalan kaki terus dari jam 8 pagi hingga 8 malam, jadi tiap mandi pasti pake air hangat sekalian rendemin kaki biar enakan. Akupun akhirnya pulang jalan kaki menuju hostel, dan baru saja sampai depan pintu hostel aku ketemu perempuan berwajah oriental. Perempuan tersebut menanyakan jalan menuju Petaling/ Chinatown untuk perayaan tahun baru china, tapi karena aku ga tau jadi aku ga terlalu membantu. Tapi setelah itu kami berdua berkenalan, dia namanya Wuling asalnya dari China. Kami berdua tinggal di hostel yang sama, lalu ketika aku bilang aku dari Indonesia dia langsung bilang "Aaaah pantas saja wajah kamu Indonesia sekali, soalnya saya punya saudara di Indonesia" oia si Wuling ngomongnya pake B. Inggris ya, itu aku translate aja hehe.

    Uli  & Wuling (China)
 Sampai di hostel aku langsung masuk kamar, tiduran, rebahan, kakinya sakit banget huhuhu. Akupun langsung mandi dan balik ke kamar belum ada satupun temen sekamar yang dateng, sampe akhirnya jam 8 malem ada yang masuk dan jengjengjengjeeeeng…. Seorang perempuan berambut pirang masuk kamar lalu menyapa dan mengajak berkenalan, akupun mencoba berkomunikasi dengan Bahasa planet #eh maksudnya Bahasa inggris. Namanya Sara asalnya dari Belgia, dia datang ke Kuala Lumpur untuk liburan. Selain ke KL juga dia nanti akan ke Singapore dan Thailand. Widiiih asik sekali ya mentang-mentang waktu liburnya panjang jadi sekalian aja katanya. Malam itu aku banyak ngobrol sama Sara, orangnya baik banget dan juga sangat friendly.
    Uli &Sara (Belgia)
Aku yang tadinya takut buat melakukan conversation dengan bule-bule di hostel tapi semenjak itu aku jadi sedikit percaya diri karena sebenarnya aku juga bisa ko, tinggal lebih beraniin aja. Tapi tetep harus belajar lagi sih B.Inggrisnya soalnya kadang kalo Sara ngomong aku minta dia ngulangin kalimatnya karena ada beberapa kata yang aku ga paham, hehe.

Karena besok pagi aku harus check out jadi aku melakukan packing malam itu juga, kata tips di buku sih kalo misalnya pagi-pagi kita harus check out lebih baik malam sebelumnya kita lakukan packing. Hal ini dikarenakan kalo misalnya kita packing pagi-pagi nanti takut ngeganggu temen sekamar yang masih tidur. Oia sebelum aku tidur aku sempet ngobrol-ngobrol lagi sama Sara, dia cerita kalo seharusnya dia pergi ke KL sama pacarnya tapi karena ada urusan jadi ga bisa ikut. Sara berharap untuk liburan selanjutnya pacarnya bisa ikut. Terus Sara tanya sama aku apakah aku punya pacar juga? HAHAHA aku langsung menunduk tertegun ga bisa jawab apa-apa #ga #deng #becanda. Aku langsung jawab aja kalo aku ga punya pacar, tapi cerita Sara ke KL hampir mirip sama aku lah sedikit. Jadi Sara ngerti kenapa aku sendirian dateng ke KL. Terus abis itu Sara ngasih semangat ke aku kalo cowo emang kaya gitu semua, ga bisa lama-lama sendirian, terus cari lagi aja yang lain, terus nyuruh aku sabar, terus sabar, terus sabar terus langsung aku nyanyi lagu Afgan judulnya Sabar
    “Sabar, sabarlah cintaku Hanya sementara kau harus dengannya Kau harus bersamanya kini
    Sabar, sabarlah cintaku Takkan selamanya karena sebenarnya kau tahu sesungguhnya aku…”
terus abis itu aku nangis dipelukan Sara, terus terus terus aku cakar-cakar tembok, guling depan, guling belakang. Engga atuh yang ini ma bohong. Habis Sara ngasih semangat ke aku suruh cari cowo lain lalu aku Cuma ketawa aja padahal dalam hati aku bilang “Aku gamau cari cowo lagi, aku maunya suami langsung Sar” AMIN AMIN. Setelah itu lalu Sara pamit mau kebawah ngobrol sama pengunjung hostel lain, aku diajak juga tapi aku ga terlalu nyaman soalnya banyak juga bule-bule yang sambil minum gitu jadi aku lebih baik di kamar aja sambil nyusun itinerary buat besok hari terakhir di sini.

    Meja tempat aku nyusun itinerary.
Setelah itinerary aku obrak-abrik karena jadwal hari ketiga berubah, lalu akupun tidur dengan keadaan jempol kaki masih nyut-nyutan karena sedikit bengkak. Okeey selamat malam semuanya, selamat tidur, besok bakal jadi hari terakhir aku di KL nih semoga Allah swt selalu melindungi aku kemanapun aku pergi.

**************** to be continued on part 3 *****************

Tuesday, February 18, 2014

Trip to Malaysia (First Solo Traveling) Part 1

Enam bulan yang lalu seperti biasa ada promo maskapai penerbangan AA, lalu aku dan teman-teman mencoba berburu ke suatu destinasi yang memang kami sudah rencanakan. Ternyata alhamdulillah dapatlah tiket ditangan BDO-KUL pulang pergi hanya Rp 300.000 saja :))). Waktu itu yang beli tiket ada 5 orang plus aku, dan kami berencana pergi sekitar bulan Februari 2014. Tahun pun berganti, waktu keberangkatan pun semakin dekat. Ternyata suatu event  yang cukup besarpun akan digelar, dan ke empat temanku itu semuanya adalah panitia inti event tersebut dan sepertinya tidak bisa meninggalkan kerjaannya. It’s hard to make a decision, (1) Mau pergi kesana sendirian? atau (2) cancel penerbangan dan tunggu promo berikutnya? dan aku memilih………. Pilihan yang pertama.

Satu bulan sebelum keberangkatan aku beli buku panduan pergi ke tempat tujuan, belajar peta daerah tersebut, belajar rute transportasi umum dan membuat itinerary selama 3 hari 2 malam. Selama hampir 3 minggu berkutik dengan hal tersebut sampai akhirnya jadi hafal diluar kepala mengenai rute transportasi umum disana. Haha. Akhirnya mulai minta izin ke orang tua sejak jauh hari dan beliau beliau memastikan anaknya kalo disana beneran udah ngerti mau kemana aja, naik apa dan tidur dimana dan izinpun diturunkan. Amazing sih. Masya Allah.

11 Februari 2014

Pukul 06.30 WIB menuju ke Bandara Husein Sastranegara dianter bapak, sempet waswas karena kena macet selain itu juga kena penyetopan portal kereta api, lewatnya dua kali lagi jadi makin lama. Udah panik banget tapi akhirnya keburu sampai di Bandara, lalu langsung masuk, cek isi tas, cek tiket, bayar airport tax, ngantri imigrasi, dan masuk ke boarding room.
Ready for boarding
Hari itu banyak yang akan pergi umroh, jadi banyak yang riweuh gitu ibu-ibu dan bapak-bapak calon penumpang disana. 07.50 pun masuk kabin pesawat, lalu duduk di kursi. Tidak lama kemudian ada seorang mas-mas menghampiri “Mba nomor kursinya coba di cek lagi” lalu aku cek lagi dan ternyata aku salah duduk dong…. Malu banget huaaaa, harusnya di 18 A ini malah 18 E. ingetnya malah kursi pulangnya yang 18 E tuh, ah ini nih kedudulan pertama di hari ini. “Aduh maaf banget mas, aku ga teliti tadi liat boarding pass, maaf ya mas”. Akupun menuju kursi 18 A kemudian aku bersebelahan dengan ibu muda dan seorang anak kecil perempuan sekitar umur 6 tahun.

Setelah itu langsung duduk, pasang seat belt dan pesawatpun melakukan boarding. Bismillahimajreehaa semoga lancar. Lalu akupun membuka pembicaraan dengan ibu-ibu disebelahku, dan setelah mengobrol panjang ibu itu dan anaknya akan pergi ke KL untuk berlibur dan disana dia bakal ketemu temennya. Dari semua cerita ibu tersebut aku sampe geleng-geleng kepala dengernya, soalnya beliau udah travelling kemana-mana sama anaknya. Udah sampai ke China, Australia, Amerika, Negara-negara di Asia dan masih banyak lagi. Rasanya minder banget, tapi jadi termotivasi buat kaya beliau. Oia yang paling aku senangi duduk di seat A atau E adalah pemandangannya, ini dia..



Setelah 1,5 jam perjalanan di udara akhirnya sampai juga di bandara LCCT. Jadi untuk beberapa penerbangan yang berbiaya murah seperti Air Asia, Tiger Airways, Cebu Pacific akan berhenti di LCCT (Low Cost Carier Terminal). Sedangkan untuk maskapai besar seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Malaysia Airlines dan Singapore Airlines akan berhenti di KLIA (Kuala Lumpur International Airport). Yap LCCT ini jaraknya cukup jauh dari Kuala Lumpur, jadi biasanya untuk menuju pusat kota harus menggunakan bus atau KLIA ekspres (kereta cepat).Turun dari pesawat lalu segera menuju imigrasi, isi ulang pulsa, lalu beli tiket KLIA transit.
KLIA Transit KLCC-Salak Tinggi
KLIA merupakan salah satu transportasi umum di KL yang merupakan kereta super cepat. Jadi ada dua jenis KLIA yaitu ekspres dan KLIA transit, apa bedanya? Kalo KLIA ekspres akan menghubungkan Bandara KLIA dengan Stasiun KL Sentral (±30 menit), sedangkan KLIA transit adalah kereta super cepat yang menghubungkan KLIA dengan KL Sentral tetapi dalam perjalanannya akan berhenti di Stasiun Salak Tinggi, Putrajaya, Bandar Tasik Selatan dan berujung di KL Sentral. Berhubung itinerary aku menuju putrajaya, jadi aku beli tiket KLIA transit menuju putrajaya. Oia untuk mencapai stasiun KLIA transit kita harus naik bus dulu ke Salak tinggi, baru nanti bisa berhenti di stasiun lain yang kita tuju. Harga tiketnya RM 5.5 (KLIA transit Salak Tinggi – Putrajaya include Bus dari LCCT ke Salak Tinggi). Masuklah aku ke bis shuttle menuju St. Salak Tinggi, bisnya nyaman banget, jarak lutut ke kursi depan luas banget. Kurang lebih 30 menit perjalanan lalu sampai di Salak Tinggi, kemudian naik KLIA transit menuju Station Putrajaya dan nyari stasiun bis.
http://media.tumblr.com/7d3a3a7fd9c7fddc833f657205237cb3/tumblr_inline_n15g6tYBBX1qb9qf6.jpg
Stasiun Bus Salak Tinggi
Menurut petunjuk yang aku dapat, kita harus jalan naik ke atas lalu ke bawah stasiun itu lalu nanti bakal menemukan stasiun bis dan disana banyak bis dengan berbagai tujuan dan aku harus memilih bis yang menuju ke daerah Putrajaya khususnya Mesjid Putra. Karena waktu sudah lewat dzuhur lalu aku sholat dulu di Surau = Mushola, setelah itu langsung menuju ke lantai bawah yaitu stasiun bis. Setelah bertanya ke petugas ternyata bis yang aku maksud baru aja berangkat 5 menit yang lalu. Bis itu Nadiputra nomor 100. Jleb Jleb Jleb…. Bingung dong harus gimana, lalu berpikir dan memutar otak. Sepertinya petugas tau kalo aku ini bingung, lalu setelah itu petugas ngasih tau alternative bis lain kalo mau menuju ke tempat yang aku maksud.

Akupun disuruh nunggu di Platform 11. Karena lapar akhirnya aku beli cemilan dan minum dulu, cemilannya baso goreng gitu pake saos dan mayonnaise harganya RM 3 dan satu botol minum RM 1. Setelah makan ga lama kemudian bis berangkat. Cukup memasukan 0.5 sen saja lalu keluar kertas dan dipersilahkan duduk, aku juga ga lupa bilang ke supirnya kalo aku mau turun di Mesjid Putra.

http://media.tumblr.com/59f0ee7a34890745b8f1b0987b55e598/tumblr_inline_n15gfgbov21qb9qf6.jpg
Keadaan dalam Bis bersama 5 cewe asal China
Woooo pemandangan sekitar di daerah Putrajaya emang bikin aku mangap terus, hahaha. Keren banget bangunan pemerintahan disana. Jadi Putrajaya ini merupakan satu wilayah pemerintahan Malaysia, belum banyak yang tau sih tapi kalau ke KL jangan lupa mampir kesini. Putrajaya ini istilahnya pusat pemerintahan Malaysia, dan Kuala Lumpur itu pusat bisnisnya. Setelah berjalan-jalan cukup jauh dan melelahkan akhirnya aku harus balik ke Stasiun Salak Tinggi dan menuju ke KL Sentral. Harga bis pulangpun hanya 0.5 sen, cukup murah kan hehe. KLIA transit Salak Tinggi – KL Sentral harganya RM 9.5, setelah itu aku langsung melesat cepat meluncur ke KL Sentral. Hanya sekitar 20 menit sampai deh disana.
Kawasan Pemerintahan Putrajaya

Lalu segera cari loket LRT yang merupakan kereta bawah tanah, tapi bisa aja nanti tiba-tiba ada diatas tanah atau diatas jalan raya sesuai treknya gitu deh. Mirip MRT di Singapore pokoknya. Alat transportasinya murah, cepat, dan bebas macet. Untuk beli tiket LRT cukup dengan menggunakan mesin otomatis, nanti ikutin petunjuk, masukin uang, dan keluar deh tiket yang berbentuk koin plastic warna biru. Kalo uang kita nominalnya besar juga si mesin bakal ngeluarin uang kembaliannya ko tenang aja.

Tiket LRT
Aku langsung menuju Station Mesjid Jamek, lalu mencari hostel tempat aku nginep. Namanya BackHome Hostel ada di Jalan Tun Perak, hostelnya recommended banget nih buat yang mau kesana soalnya di situs kaya Agoda, Hostelword, atau Hostelbooker ratingnya cukup tinggi. Namanya juga hostel ya jadi kita sharing kamar bareng pengunjung lain, kebetulan dorm yang aku pilih yaitu female dorm isi 4 orang dengan biaya 2 malam ± RM 112. Aku langsung check in dan ngelunasin biaya hostel, dikasih selimut, keliling hostel dulu dikasih tau tempat-tempat dan masuk ke kamar deh. Di kamar langsung ngeluarin semua isi tas ke loker dan beres-beres semua barang. Oia kalo nginep di hostel dianjurkan bawa gembok sendiri, soalnya dibeberapa hostel tidak disediakan gembok jadi daripada ngeluarin uang buat sewa lebih baik bawa dari rumah :))).
BackHome Hostel

Lalu satu orang teman sekamar datang, wajahnya kaya wajah Asia gitu sih lalu aku sok sok pake B.inggris ngajak kenalan, eh taunya dari Indonesia juga. Namanya Mba Raras asal Jakarta, dia dateng ke KL sendirian dan ketemu temennya disini. Setelah ngobrol banyak soal travelling aku dapat kesimpulan kalo Mba Raras adalah salah satu female traveler yang udah traveling kemana-mana, hiks minder lagi jadinya. Tapi jadi termotivasi juga sih buat melakukan solo travelling lagi, hehe. Amiiin.

Lalu aku iseng ajak Mba Raras ke KLCC malem-malem buat liat menara petronas yang kalo malem lampunya bakal nyala. Liat di foto temenku yang pernah ke KL sih emang keren gitu kalo malem, jadi penasaran deh ingin kesana juga. Kita menuju KLCC dengan naik LRT, lalu turun di Station KLCC dan pas keluar station langsung ada dibawah Mall Suria. Mall Suria ini adalah Mall yang ada dibawah menara Petronas. Kami berdua langsung cari spot foto, sumpah ya buat dapetin foto yang bagus dideket menara petronas itu ga gampang. Hahaha. Sampe kalo mau foto yang fotoinnya harus jongkok dari bawah.

Selfie di Menara Petronas
Setelah makan di food court Mall Suria perutpun kenyang dan ga kerasa udah jam 21.30. Kamipun segera pulang menuju hostel untuk istirahat. Tadinya kami berdua mau menuju Bukit Bintang, tapi karena hari sudah malam jadi kami lebih memilih pulang. Oia hari ini hari terakhir Mba Raras di KL, besok harus segera pulang karena harus kembali kerja. hiks hiks sedih sih udah harus pisah lagi, tapi harus menerima kenyataan kalo aku dateng kesini juga kan emang sendirian :D.

Begitu sampai di hostel ternyata di kamar udah ada penghuni lagi, namanya aduh aku lupa tapi dia berasal dari Johor Baru dan satu lagi dari Rusia. Orang Johor baru itu datang ke KL untuk interview kerja dan dia juga cerita soal interviewnya selama dua hari ini ke aku sama Mba Raras. Sempet cerita-cerita soal Indonesia, lalu setelah itu kami semua siap-siap tidur deh. Oia sebelum tidur sempet ada perdebatan masalah AC dorm antara bule Johor baru dan Rusia, yang satu kedinginan tapi yang satu kepanasan. hahaha. aku sama Mba Raras cuma geleng-geleng kepala aja.

Sebelum tidur aku buka itinerary untuk besok, mengatur ulang jadwal besok harus pergi jam berapa, lalu mencatat pengeluaran hari ini di buku catatan, dan laporan sama orang tua lewat message fb kalo anaknya baik-baik aja di Negara orang. Bapak sama mama sampe nungguin kiriman foto-foto aku, mulai dari nasihatin buat hati-hati kalo ketemu temen yang baru aku kenal sampe komentarin makanan yang aku makan. Iya sih pasti mereka khawatir ya ngijinin anaknya pergi. Makasih loh mah, pak I love you. Oia jadi si itin ini aku buat dengan penuh susah payah sampe baru jadi itu butuh waktu 2 mingguan. Udah fix, eh diubah lagi, ganti lagi, ubah lagi sampe akhirnya fix deh.

Yap, alhamdulillah hari pertama di KL lancar semoga hari berikutnya juga lancar dan selalu dilindungi ya Allah :)

*********** bersambung ************